Bagaimana Yaa Cara Mengubah Tegangan Searah (DC) ke Tegangan Bolak-Balik (AC) yang Sinusoidal??

(Kadek Fendy Sutrisna, 10 September 2008)

Pembahasan kali ini adalah tentang Inverter, yaitu rangkaian elektronika daya yang digunakan untuk mengkonversikan tegangan searah (DC) ke suatu tegangan bolak-balik (AC). Ada beberapa topologi inverter yang ada sekarang ini, dari yang hanya menghasilkan tegangan keluaran kotak bolak-balik (push-pull inverter) sampai yang sudah bisa menghasilkan tegangan sinus murni (tanpa harmonisa). Inverter satu fasa, tiga fasa sampai dengan multifasa dan ada juga yang namanya inverter multilevel (kapasitor split, diode clamped dan susunan kaskade).

Ada beberapa cara teknik kendali yang digunakan agar inverter mampu menghasilkan sinyal sinusoidal, yang paling sederhana adalah dengan cara mengatur keterlambatan sudut penyalaan inverter di tiap lengannya.

Cara yang paling umum digunakan adalah dengan modulasi lebar pulsa (PWM). Sinyal kontrol penyaklaran di dapat dengan cara membandingkan sinyal referensi (sinusoidal) dengan sinyal carrier (digunakan sinyal segitiga). Dengan cara ini  frekuensi dan tegangan fundamental mempunyai frekuensi yang sama dengan sinyal referensi sinusoidal.

Untuk lebih jelasnya mari kita berdiskusi lewat comment aja.. =)

salam pendidikan…

Dukung Fendy Sutrisna untuk tetap berbagi dalam artikel ketenagalistrikan Indonesia dengan klik link LIKE, COMMENT & SHARE atau SUKA,KOMENTARI & BAGIKAN halaman facebook berikut -> Catatan Fendy Sutrisna

About konversi

This blog is a blog made by the students of the Laboratory Of Electric Energy Conversion, ITB. This blog shall be the place for us to write our researches and projects. Feel free to read any of the contents of this.
This entry was posted in Inverter. Bookmark the permalink.

84 Responses to Bagaimana Yaa Cara Mengubah Tegangan Searah (DC) ke Tegangan Bolak-Balik (AC) yang Sinusoidal??

  1. joe says:

    minta file yang lengkap dong

  2. fendy says:

    ada banyak pembahasan tentang inverter..
    coba aja baca buku rasyid atau mohan tentang elektronika daya..
    dsana banyak dbahas tentang topologi inverter dan cara kerjanya..
    di rasyid ada juga pembahasan tentang inverter multilevel.

  3. fella says:

    Salam

    saya mau tanya, kalo untuk mengontrol motor dc kan biasanya digunakan sebuah rangkaian interfacing antara mikrokontroler dengan driver motor yang bisa mengkonversikan sinyal pwm (dari mikrokontroler) menjadi besaran tegangan dc untuk misalnya mempercepat ataupun memperlambat putaran motor dc tersebut, rangkaian tersebut biasa dinamakan H-Bridge.

    melihat pada tulisan diatas, mengenai teknik pengendalian inverter menggunakan PWM, maka untuk kasus pada motor ac, apakah boleh diasumsikan bahwa inverter ini bisa dianggap sebagai “h-bridge”nya untuk motor ac?

    ada lagi nih kak, saya ingin membuat sebuah converter daya (sekedar iseng ingin ngoprek aja sih, syukur2 bisa dijadikan landasan bwt TA, hehe), boleh minta saran saya harus memulai dari mana? FYI, saya memiliki sedikit pengalaman menggunakan mikrokontroler, dan yang saya bingung, bagaimana meng-interface sebuah sismin mikrokontroler (daya rendah) dengan sumber / jala2 3 fasa dan dengan beban misalnya sebuah motor induksi (yang notabene adalah berdaya besar)

    Terima Kasih banyak

  4. Haryo says:

    Bisa saja dianggap seperti itu. Cuma untuk motor AC kendali arah pergerakan hanya bisa dilakukan satu arah, artinya tidak bisa digunakan untuk mengendalikan pergerakan poros motor AC ke arah sebaliknya. Untuk memutar motor AC ke arah sebaliknya harus ada metoda yang dapat mengganti urutan kabel fasa yang masuk ke dalam motor. (misalnya dari urutan A-B-C kadi A-C-B)
    Sebagai informasi, topologi H-bridge sebenernya mirip dengan topologi inverter full bridge hanya saja kontrol yang digunakan berbeda tergantung tujuan penggunaannya.

  5. nurbuwana says:

    salam,

    kalo menurut saya,
    PWM pada pengontrol motor DC, PWM menggunakan sinyal DC sebagai referensi (pada OP AMP Comparator), maka tegangan yang dihasilkan inverter (H-Birdge, ato Full bridge) akan mempunyai tegangan ratarata yang berbentuk DC pula. sehingga tegangan seperti ini tidak dapat digunakan untuk mengontrol motor AC.

    Untuk mengontrol Motor AC, diprlukan PWM yang mempunyai sinyal referensi AC.
    sehingga tegangan keluaran rata-rata berbentuk AC pula.
    Ada beberapa macam sinyal PWM AC, diantaranya adalah symetrical unipolar, asymetrical unipolar, dan bipolar.

    CMIIW…

  6. DEni says:

    @Mas Har, dengan mengatur kontrol PWMnya, untuk mengatur arah putaran tidak usah dengan mengganti urutan kabel fasa yang masuk.

    @Mas Nur,
    Penggunaan istilah nih yah,
    ada yang namanya DC-DC converter (kasus mas fella = suka disebut choper DC)
    ada yang namanya DC-AC converter (biasa disebut inverter)
    ada yang namanya AC-DC converter (rectifier)
    dll,

    @ Mas Fella, disini “biasanya” kita bermain dengan mesin daya besar, untuk interfacing antara rangkaian kontrol dengan rangkaian power coba dilihat

    Isolasi Antara Drive Control dan Rangkaian Power

    @ Kadek, penjelasannya emang kurang lengkap kali…..makanya ditanyain ama mas Joe, walaupun pertanyaannya kurang spesifik…..

    Keep going guys….
    Good job….!!!

  7. konversi says:

    makasi kk atas masukannya..
    sering-sering kasih comment ke blog ini lahh..

    ntar klo ada waktu semoga bisa membahas detail tentang inverternya.
    emang artikel ini cuma paparan singkat tentang inverter aja..
    pingin liat yang membuat orang tertarik tentang inverter itu di bahasan mananya..

    terlalu banyak materi tentang inverter yang bisa dibahas soalnya.

    ada masukankah yang menarik untuk dibahas tentang inverter?
    asal jangan disuruh bahas tentang riak dan harmonisa di inverter aja.. hehehee…
    tuan-tuan deni, erik, aji dan citra yang menjadi ahli-ahlinya..

    jabat erat,

  8. Jusmin says:

    Does anybody know, apakah sekarang ini di pasaran lokal sudah ada chip yang sudah integrated untuk mendapatkan six driving pulses untuk three-phase bridge, either untuk flux control ataupun vector control, atau setidaknya simple six-step…?
    Kesan saya, chip ini masih ditahan-tahan oleh major manufacture semacam AD, TI, MOT di bawah perjanjian dengan produsen-produsen VSD.

  9. pekik says:

    Sudah banyak tuh. Di Bandung setahu saya sudah dijual produksi semikron. Untuk PWM dulu pernah dijual produksi Phillip.

  10. Jusmin says:

    Wah boleh juga tuh. Nanti kalau ke Bandung saya coba cari. Soalnya sayang juga three-phase modulenya saya sudah siap, pakai MOSFET 500V/13A plus optical isolation ready for 100kHz. Tinggal inject driving signals. Dulu saya bikin pakai DSP jadinya kemahalan.

  11. Nakula says:

    memang banyak macam interver Dc 2 Ac, aku sudah coba.. ya.. lumayan. tapi aku sekarang diminta temenku buat dc to Ac 3phase (3KVA), aku bingung cara penyaannya bagaimana ya.. (aku pakai trafo EI – 1000watt 3 buah).
    tolong dong ilustrasinya..

  12. vely says:

    saya lg bingung banget ne. saya rencananya mau buat TA rancang bangun kontrol motor induksi 3 fasa dengan menggunakan inverter. ta saya bingun dalam rangkaian inverternya.
    bisa dibuatin gambar yang lengkap…

  13. pala026 says:

    aq pengmebuat menghidupkan dvd yg kita belii di toko ke dlm mobil? carikann kawan22222222222
    gw anak sst-pln

  14. P. A. Dahono says:

    Kalau sekedar inverter 3-fasa mestinya nggak susah. Rangkaiannya ada di banyak buku power electronics.

  15. bador says:

    ada gambar rangkaiannya inverter yang udah sinus masalahnya udah putar 2 blum ada yg bisa

  16. rina says:

    Salam pendidikan,
    Kalau inverter satu fasa tu biasanya digunakan pada alat apa? sedangkan inverter tiga fasa digunakan pada alat apa?Hakikat Single PWM itu seperti apa?

  17. P. A. Dahono says:

    Inverter satu-fasa biasanya dipakai pada UPS daya kecil. Inverter tiga-fasa bisa dipakai untuk UPS maupun pengendalian motor.
    Wah saya nggak kenal tuh istilah single PWM. Atau mungkin single pulse PWM?

  18. dIQA says:

    inverter yang dipakai untuk AC&kulkas udah ada belum??
    Kalo ada berapa harganya dan tolong kirimkan speck nya ke email saya..
    makasih

  19. JS says:

    Pak Pekik,
    Saya masih troubled dengan masalah umpan balik untuk inverter satu fasa khususnya SPWM. Kontrol bekerja pada level DC, sementara sinyal umpan balik AC satu fasa yang kalau di-DC kan begitu saja akan ripply, dan kalau difilter malah membikin transport lag sehingga merusak kestabilan.
    Akhirnya, biasanya saya akali dengan menerapkan penyearahan tanpa C, dan membesarkan kontroler I-nya saja dengan harapan integrator sekaligus mengeliminir meredam ripple. So far lumayan juga sih hasilnya, tapi apakah ada cara lain yang lebih bagus ?

    Thanks

  20. ardy04 says:

    salam kenal bung !!!
    kebetulan saya sedang TA dan sedang mencari-cari referensi.
    TA saya membahas tentang pemanfaatan harmonisa sebagai sumber energi listrik. Jd harmonisa tidak harus dibuang ato diredam, tp malah sgaja dibangkitkan u/ menjadi sumber energi.
    sistem kerjanya gini: saya sengaja megoperasikan konverter setengah gelombang dengan beban lampu 5wx6 untuk membangkitkan harmonisa. setlah harmonisanya muncul saya mentransfer harmonisa tsb dengan filter pasif LC (L diganti dengan trafo yg impedansinya sama) melalui konverter gelombang penuh untuk ngecas battery> output battery 24v dc dibangkitkan menggunakan boost konverter ke 220 dc>kemudian diubah menggunakan inverter 220v dc ke 220v ac. semuanya menggunakan MikroATMEGA16 sebagai penyulutan PWM.
    setelah altx jadi saya ada sedikit mslah. yang saya tnyakan kepada teman2 dari ITB, pada sisi output tegangan selalu drop sekitar 10% jikka diberi beban beban motor AC. berbagai upaya sdh sy lakukan, namun tidak bisa membantu. bagaimana caranya agar teg. konstan klopun diberi beban motor? mohon pencerahan dr tmn2 yg sdh berpengalaman krm ke e-mail saya ardy.its07@gmail.com… trims, ardy elektro ITS.

  21. P. A. Dahono says:

    anda mesti define dulu apa itu harmonisa. Secara umum, harmonisa adalah komponen yang tidak diinginkan. Pada sistem 50 Hz, komponen arus frekuensi selain 50 Hz tidak berguna dan merugikan karena tidak bisa digunakan. Daya rata-ratanya nol jika tegangannya 50 Hz.
    Jika anda ingin menggunakan frekuensi 150 Hz, yang biasa disebut harmonisa ketiga dalam sistem 50 Hz, sebagai dasar untuk transfer daya, maka arus frekuensi 150 Hz tadi bukan lagi disebut harmonisa. Pada frekuensi kerja 150 Hz, frekuensi selain 150Hz yang disebut harmonisa. Akan tetapi pada frekuensi tinggi, susut tegangan di induktor dan trafo akan besar.
    Akan tetapi jika frekuensi tinggi memang diperlukan, lebih baik menggunakan konverter ac-ac yang merubah frekuensi 50 Hz menjadi frekuensi lebih tingggi lagi, baru outputnya dipakai untuk mensuplai beban. Bukan dengan cara memanfaatkan harmonisa. Kalau yang dimanfaatkan adalah harmonisa, dijamin sistem tidak akan efisien. Karena harmonisa pada sistem 50 Hz adalah komponen yang tidak diinginkan.

  22. P. A. Dahono says:

    Untuk JS:
    Pada inverter satu-fasa, gelombang acuan atau referensinya bukan tegangan dc, tetapi harus gelombang ac juga. Kalau referensinya gelombang dc, maka yang dikendalikan adalah nilai rms atau nilai puncak gelombang output. Karena yang dikendalikan adalah nilai rms maka responnya akan sangat lambat karena kita hanya mendefinisikan nilai rms setelah mendapatkan satu gelombang penuh.
    Jika referensinya gelombang ac maka kita mengendalikan nilai sesaat gelombang outputnya. Jika acuannya sinusoidal maka outputnya akan sinusoidal. Akan tetapi karena acuannya sinusoidal, pengendali PI conventional tidak bisa menghasilkan steady-state error sama dengan nol. Untuk menghasilkan error sama dengan nol, anda harus menggunakan konsep resonan controller atau virtual LC concept.

  23. Kiki Wahyu Komara says:

    Wah senengnya dapat pencerahan….

    Mas, serta tmn2 sumber ilmu saya mau tanya nie. Saya dapat projek untuk membuat sebuah ups dengan referensi PICREF-1 (mungkin lengkapnya bisa liat dari pdfnya). KArena background saya arus rendah ato daya yang rendah, saya cukup kebingungan unruk merancang sistem ups tersebut. Mohon bantuannya

    Terimakasih…

    • Lukman says:

      assalamualaikum, saya lukman. saya lagi buat TA mengenai kontrol motor 3 phase dengan inverter yang bisa berubah frekuensinya. untuk inverternya menggunakan 6 mosfet full bridge, yang mau saya tanya, apakah ke enam mosfet ini kita pakai n-channel atau selang seling antara p-channel dan n- channel

  24. Kiki Wahyu Komara says:

    Terimakasih nie pencerahannya…

    Tapi kalau boleh saya pengen lebih tau detailnya seperti algoritma di mikrokontroler untuk membuat sinyal sinus tersebut karena sedang merancang sebuah inverter menggunakan mikrokontroler untuk membuat sinyal pwm tersebut. Saya masih bingung gmn caranya??

    Mohon infonya dan bisa kirim ke aa.QQfs@gmail.com

    Terimakasih

  25. pekik says:

    coba search dan download dari application notes nya PIC microcontroller

    • Kiki Wahyu Komara says:

      saya sudah download tapi masih bingung untuk membuat lookup table sebagai referensi pembuatan sinyal sinusnya. Adakah yg punya program yg bisa menentukan timer atau pulsa pwm untuk mendapatkan sinyal sinus…

      Terimakasih

  26. pekik says:

    Kiki, coba baca di buku “Arts of Electronics”

  27. arthur says:

    Salam
    Saya mau menanyakan jika batere saya 12V 70AH maka daya yang dihasilkan adalah: 12×70=840W DC,jika batere yang sama saya pakai utk inverter,bagaimana cara menghitung dayanya?
    Trimakasih

  28. dahono says:

    Salah mas ngetungnya. batere tersebut mempunyai kandungan energi 840 Watt-hour. Mau daya berapa, ya tergantung kita. Kalau kita pake pada daya 840 Watt, secara teoritis akan mampu mensuplai selama 1 jam.
    kalau dipakai dengan daya 1680 watt, maka kuat 30 menit, kalau dipakai 420 Watt maka kuat 2 jam.
    Untuk inverter ya sama, tinggal memperhitungkan berapa losses di inverter.

  29. Kiki says:

    Mas Pekik, saya pengen tau logika transistor H-bridge untuk switching inverternya. Apakah sama dengan H-bridge pada pengendalian motor dc? seperti tabel kebenarannya, saya ada sedikit trouble dari rangkaian untuk mendrive k4 transistor tersebut.

    Terimakasih

  30. pekik says:

    Kiki, logikanya sama persis. sinyal kendali inverter bisa dianggap sebagai sinyal kendali motor dc yang berubah sebagai fungsi waktu (50 Hz). Kalau powernya kecil, mendingan pakai mosfet dibanding pake transistor bipolar.

  31. kusmanto says:

    halo, saya pingin buat portable welding inverter yang inputnya tidak lebih dari 6ampere, 220v ac dan outputnya 70vdc , 80ampere.
    kalau hitungan saya pakai tranformer p1 = p2 p adalah daya,jadi p1 6×220=1320w jadi p2 1320/70=18a . masalahnya kalau hanya 18a kawat las belum bisa meleleh. saya pengin tahu hitungan kalau pakai inverter igbt atau sejenisnya , terima kasih penjelasannya

  32. pekik says:

    Kok output lebih besar dari input?

  33. kusmanto says:

    saya juga bingung pak , harusnya kan daya input dan output harus sama. karena saya pernah pakai welding machine yang portable dengan breker dirumah 6ampere kok bisa, kalau 80ampere itu biasanya untuk pengelasan sudah bisa.maksut saya sekundernya.

  34. kusmanto says:

    pak . saya dulu pernah lihat didalam welding machine, kira kira begini, dari input ac 22ov dibikin dc 220v terus terus dibikin ac lagi frekwensi tingi saya tidak tahu berapa , terus kerangkaian mosfet atau igbt saya tak ingat nomornya, disini arusnya sudah bisa dikontrol ( arus atau frekwensi saya tidak tau ) baru masuk ke primer trafo selanjutnya keluar trafo sekitar 60-70v ct, terus ke dioda. terus outnya bisa untuk ngelas. saya bilang frekwensi tinggi karena inti trafo menggunakan ferit. terima kasih infonya.

  35. pekik says:

    Dari ceritanya, konfigurasi welding machine tersebut adalah:
    penyearah dioda, inverter frekuensi tinggi, trafo, dan penyearah dioda. Rating input : 220 V, 6A. Rating arus output 80 Amp. Rating tegangan dc outputnya saya yakin paling tinggi 10 Volt.
    Inverter harus dikendalikan dalam mode arus terkendali. Penyearah dioda sekunder adalah penyearah dua pulsa center-tap.

  36. razzaq says:

    hallo salam kenal,aq boleh minta materi tentang penyearah 3 phasa dan materi tentang thyristor….

  37. Martin says:

    salam kenal bung !!!
    kebetulan saya sedang TA dan sedang mencari-cari referensi.
    Bagaimana merakit Break System pada turbin angin lalu ke Generatornya untuk mengisi batere 12 volt. berbagai upaya sdh sy lakukan, namun tidak bisa membantu. mohon pencerahan dr tmn2 yg sdh berpengalaman krm ke e-mail saya atyno.ximenes@yahoo.com

  38. dahono says:

    razzag: bisa download di blog kulia elda itb
    martin: maksudnya break atau brake

  39. arif says:

    juragan sekalian
    tolong ikut ramein yaaaa…biar anak elektro punya tempat nongkrong di kaskus…..kalo yang berpartisipasi makin banyak…maka kemungkinan besar kaskus bakal punya forum khusus untuk engineering…..tolong yaaa…ini dia linknya:
    http://www.kaskus.us/showthread.php?t=1894801

  40. Ahmad Faiz Adnan says:

    pak Kadek, kalo letak perbedaan dari Voltage Source Converter (VSC) dengan Volateg Source Inverter (VSI) itu dimananya pak???

    saya sedang TA tentang STATCOM untuk kompensasi daya reaktif,, nah di STATCOM itu menggunakan VSC 48 Pulsa berdasarkan GTO… nah saya masih bingung letak perbedaan diantara keduanya…
    mohon penjelasannya secara detail pak..

    terimakasih pak..

    • konversi says:

      Converter : bisa inverter (mengubah listrik DC ke AC) bisa juga DC-DC Converter.

      Untuk lebih jelasnya mungkin temen2 yang masih di Lab Konversi bisa membantu..?

    • eng says:

      Pa Ahmad Faiz, VSC merupakan suatu konverter yang digunakan sebagai antarmuka dua buah tegangan yang berbeda, seperti misalnya tegangan AC dan DC, dimana aliran daya bisa dua arah, dalam hal ini Pa Ahmad menggunakannya pada aplikasi STATCOM, aliran daya bisa dari sisi DC ke AC dan bisa juga sebaliknya. Dinamakan “voltage source” karena menggunakan sumber tegangan pada sisi DC nya. Sementara VSI merupakan konverter yang khusus digunakan pada aplikasi pengubah tegangan DC ke AC dengan “sumber tegangan” pada sisi DC nya. Aliran daya dari DC ke AC saja. semoga membantu …

  41. marudut manurung says:

    tolong dikirmkan gambar rangkaian dan bahan-bahan apa aja yang dibutuhkan untuk rangkaian inverter.????

  42. Gawa says:

    Om. . . Sy tu msih smester 2, belom tau apa2 tentang itu, pi sy tertarik mw buat inverter, ada gx situs yg lengkap cara mbuat inverter bwt anak yg belom tau banget. . . Maksih

  43. yayank says:

    kk gto yang ada di pasaran tipenya apa?
    aku cari2 di glodok. aku tanya ada komponen gto…tp mreka pada g ngerti..mreka taunya scr…
    so tlng dong nama komponen gto yang ada di pasaran apa?
    n estimasi harganya…

  44. dahono says:

    jaman sekarang nggak ada lagi ada orang yang pake GTO kalau nggak sangat terpaksa. Kalau bisa pake komponen lain, MOSFET atau IGBT, kenapa harus GTO?

  45. Abdillah says:

    mas, mo tanya buku apa ya yg bahas semua ilmu inverter termasuk teori dan praktiknya? klo ada mohon hub saya di globalsejahtera@gmail.com makasi ya postingnya

  46. nus says:

    Saya mau tanya(sya bkan org elektro lo,ya) ; Apa mungkin bila kita memanfaatkan sebuah motor ac/dc sebagai penggerak sbuah jenamo penghasil arus lainnya?
    Trim’s.

  47. dahono says:

    Nus: mungkin saja, kenapa tidak.

  48. Sandhi says:

    Apa bedanya Rectifire dengan DC inverter Welding???
    Bila Rectifire biasa digunakan untuk proses electroplating, maka apakah DC inverter Welding juga bisa digunakan untuk proses electroplating???
    Terima Kasih atas jawaban dari rekan2. Mohon di email ke email saya
    sandhi_930e@yahoo.com

  49. fahri m says:

    infonya menarik mas,bagi anda yg menginginkan skema rangkaian inverter bisa di liat di http://www.fahri-emje.co.cc/search/label/inverter

  50. fendy says:

    TOP HABIS>> selalu berbagi ilmu.. ^^

  51. aprillia says:

    mau tanya…
    menurut anda tentang inverter multilevel 18 step itu bgmna?? trus kalo pake multi fasa gmn?? aplikasinya ke mesin AC..

  52. golfrid says:

    Dear all,

    Saya sedang melakukan simulasi Dynamic Voltage Restorer pada sistem satu phasa, dimana prinsip kerjanya adalah apabila terjadi kedip tegangan maka DVR akan menyuntikkan tegangan yang hilang ke jaringan sehingga tegangan akan tetap konstan. Deteksi terjadinya kedip tegangan saya gunakan voltage peak detector, dengan harapan, tegangan yang hilang akan dideteksi melalui tegangan puncak (Vinjek = Vref- Vinput), dalam kondisi ini Vinjek masih dalam bentuk DC, saya butuh masukan bagaimana mengubah Vinjek tersebut dalam bentuk AC…terima kasih

  53. dahono says:

    Aprilia: Kalau mesti multistep dan multiphase, inverternya pasti bakalan sangat kompleks.
    Golfrid: Respon DVR akan telat kalau deteksinya nilai puncak.

  54. zian says:

    mas caranya membuat Spwm dari mikrokontroler(Atmega8535) gimana yah,,,,?

  55. dahono says:

    Zian: setahuku ada application note cara pake ATMega 8535 deh yang bahas itu. Cari ada di websitenya

  56. Haruka says:

    mungkin ada yg bisa menjelaskan keuntungan CSI (currrent source inverter),
    saya pernah membaca keuntungannya salah satunya….”Karena arus input dc dikontrol dan dibatasi, kesalahan pengapian dari peralatan pensaklaran atau hubung singkat tidak akan menyebabkan persoalan yang serius. “…. la….. itu saya belum cukup mengerti kenapa hubung singkatnya tidak menyebabkan persoaalan serius?

    klo di modulnya pak PEKIK ….”Current-type inverters are introduced for medium voltage AC drives because the input and output currents are
    almost sinusoidal, inherently four-quadrants, and shortcircuit
    proof.”….

    la kronologi “shortcircuit proofnya” gimana?

    mohon penjelasannya?
    klo ada keuntungan yg lain bisa ditambahkan (full hope)
    🙂
    trimakasih

    • dahono says:

      Sifat sumber arus adalah arusnya tetap walaupun dihubungsingkat. Itu sebabnya inverter sumber arus tidak akan rusak saat hubungsingkat.

  57. Haruka says:

    dear all,

    bgmana cara menentukan parameter impedansi sisi primer dan sekunder trafo 1 phase di PSIM, misal akan merencanakan membuat step up 24/380 volt 5kVA cos phi 0.9,

    klo ada yg tau juga untuk 3phase, boleh nambahin!
    terimakasih

  58. Dahono says:

    Trafo kok punya spesifikasi cos phi?
    Parameter trafo bisa diestimasi berdasarkan data typical. Arus beban nol biasanya sekitar 10%, dari sini ketahuan berapa induktansi magnetisasinya. Regulasi teganagan biasanya sekitar 7-10%, dari sini ketahuan berapa induktansi bocornya. Resistansi didapat dari data losses.

  59. haris amrullah says:

    saya memasang filter pasif LC u/ Current Source Inverter (L seri dg beban, C paralel dg beban) untuk meredam harmonic ke 2, sampai saat ini cukup berhasil karena menghasilkan THD <5%, tp permasalahn muncul di rugi2nya, rugi2 di switchingnya relatif wajar, tp rugi2 di filternya masih besar.

    mohon bantuannya bagaimana mendesain filter dg rugi2 yg rendah?

  60. dahono says:

    CSI menggunakan kapasitor, yang terpasang paralel dengan inverter, sebagai tapis. Jika bebannya motor, maka induktansi bocor motor akan bekerja sebagai tapis tambahan.
    Munculnya harmonisa orde dua terjadi karena tidak simetrisnya pola switching, jadi harus dihilangkan dengan memperbaiki pola modulatornya, bukan dengan menggunakan filter.

  61. Hafid says:

    Boleh minta detilnya boz

  62. brio brii says:

    cara, filter biar hasilnnya bener2 sinusoidal pake apa yahhh?

  63. My coder is trying to persuade me to move to .net from PHP.
    I have always disliked the idea because of the costs.
    But he’s tryiong none the less. I’ve been
    using WordPress on a variety of websites for about a year
    and am nervous about switching to another platform. I have heard excellent things about blogengine.
    net. Is there a way I can transfer all my wordpress content into it?
    Any help would be really appreciated!

  64. Hi there! Do you use Twitter? I’d like to follow you if that would be okay. I’m definitely enjoying your blog
    and look forward to new updates.

  65. Your way of explaining everything in this post is really nice,
    all be capable of simply be aware of it, Thanks a lot.

  66. I blog frequently and I seriously appreciate your content.

    The article has truly peaked my interest. I am going to book mark your blog
    and keep checking for new details about once a week. I subscribed to your RSS feed as well.

  67. Excellent weblog right here! Also your site so much up
    fast! What web host are you using? Can I am getting your associate link on your
    host? I desire my website loaded up as quickly as yours
    lol

  68. arun says:

    mau tanya …
    saya mau bikin inverter MLP untuk menginjeksikan arus ke sistem kelistrikan PLN untuk mereduksi harmonisa. Gimana ya caranya membuat kontroler arus untuk inverter MLP ?
    Mohon bantuannya

    Terima kasih

  69. Attractive element of content. I just stumbled upon
    your website and in accession capital to claim that I acquire
    actually loved account your weblog posts. Anyway I’ll be subscribing to your
    augment or even I fulfillment you get right of entry to constantly rapidly.

  70. banurea says:

    salam
    saya kurang mengerti bagai mana cara mengkonversikan dc ke ac
    saya berharap anda menjelaskan nya lebih detAil

    thanks

  71. Danang says:

    kalo mau konversi DC 12V ke AC 12V tapi Frekuensi keluaran 50Khz menggunakan apaya? NE555 frekuensinya kecil

  72. yono yankess says:

    Asssalamualikum semua.. salam kenal saya yono, Sya lgi bingung. Untuk Keperluan TA saya disuruh buat Konverter AC-AC 1 fhasa yang bisa ngrubah frekuensi dan Amplitudonya. saya masih awam soal elektronika daya. ada yang bisa kasih saya masukan baiknya pke apa. trus ada yang punya referensi /buku tentang elektronika daya tw yg mendukung. Terimakasih. 🙂

  73. yegar says:

    apa penyebab terjadinya perubahan nilai V rms dari input sampai keluaran inverter dc ke ac ?

  74. yegar says:

    apakah penyebab terjadinya perubahan nilai V rms dari input sampai keluaran inverter dc ke ac ?

Leave a reply to kusmanto Cancel reply